Kedutan adalah pertanda terjadinya sesuatu di dalam tubuh manusia yang dapat didefinisikan sebagai kontraksi secara spontan dari sekelompok serabut otot yang seolah olah tidak dikoordinir oleh otak. Atau, bahasa sederhananya adalah gerakan spontan otot-otot yang berada di sekitar bawah kulit.
Namun, banyak yang menganggap bahwa kedutan itu diartikan sebagai sebuah pertanda yang akan terjadi pada kehidupan manusia atau mitos. Seperti kedutan pada mata, mitos yang sering kita dengar adalah jika mata kiri yang kedutan adalah pertanda jelek dan meta kanan yang kedutan pertanda baik.
Penyebab Kedutan :
1. Pola Tidur Tidak Teratur
Kualitas tidur yang buruk, seseorang mampu merasakan kedutan di bagian tubuhnya. Kurangnya istirahat ini akan ditengarai dengan kedutan di daerah kelopak mata. Bahkan, jika hal ini sudah lebih buruk, maka kedutan semakin menjalar ke area sekitar bibir. Biasanya, ini disebabkan karena iritasi yang terjadi pada saraf kranial ketujuh. Caranya, kamu bisa melihat sesuatu yang jauh di depan kemudian pejamkan. Kemudian lakukan pola istirahat dengan teratur
2. Syaraf Motorik Terganggu
Penyebab berikutnya adalah kedutan bisa terjadi karena saraf motorik ketujuh kamu itu sudah terganggu. Namun, kamu jangan terlalu khawatir, sebab biasanya gangguan seperti ini hanya diakibatkan jika kamu terlalu lelah. Sama dengan cara pertama, untuk mengatasinya lakukan istirahat yang cukup, kamu juga bisa mengonsumsi multivitamin penambah darah, atau vitamin E. Jika hal ini semakin memburuk, kamu wajib untuk memeriksanya ke dokter.
3. Stres
Stres , apalagi tingkatannya yang cukup berat, bisa menjadi pemicu utama berbagai jenis penyakit. Baik fisik maupun mental. Termasuk kedutan. Cukup dengan rileks saat sedang menghadapi masalah besar yang dapat menyebabkan kamu stres berat. Sebab, ketika stres, biasanya malah sulit untuk menemukan solusi dan jalan keluar..
Selain mata ternyata kedutan bisa juga terjadi pada beberapa bagian organ tubuh lainnya seperti :
1. Tangan
Pernahkah kamu mengalami kedutan ringan di tangan. Penyebabnya adalah kerena adanya gangguan otak akibat berkurangnya produksi senyawa Dopamin. Jika memang kedutannya ringan, kamu dapat tenang. Tetapi, kalau kedutannya terjadi secara terus-menerus, maka itu bisa jadi merupakan gejala Parkinson. Selain itu, tangan yang suka mengalami kedutan ringan itu menandakan kondisi Ataksia atau gejala akan kegagalan dalam mengendalikan otot-otot pada tangan dan kaki.
2. Seluruh Tubuh
Kedutan secara acak di seluruh tubuh bisa juga terjadi dalam waktu yang singkat. Hal ini diakibatkan karena kadar gula pada tubuh kamu terlalu rendah. Nah, biasanya hal ini dirasakan ketika kamu sedang diet atau belum makan dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga, tubuh memompa adrenalin karena kadar gula darah rendah.
3. Lengan
Jika Anda pernah mengalami gemetar secara tiba-tiba tanpa kamu inginkan , hal ini disebabkan oleh kesalahan sinyal dari otak untuk menuju ke otot-otot tertentu. Selain itu, kamu yang suka minum minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol, juga menjadi pemicu terjadinya kedutan di lengan.
4. Telapak tangan
Untuk mengetahuinya, coba kamu ambil selembar kertas kemudian letakkan kedua di telapak tangan yang menghadap ke atas. Jika kamu lihat adanya getaran-getaran atau gerakan kecil pada kertas tersebut, itu berarti tandanya tangan kamu berkedut. Nah, getaran ini biasanya dipicu oleh stres dan kurang tidur. Selain itu, beberapa efek samping dari konsumsi obat-obatan juga bisa menyebabkan kedutan di telapak tangan seperti itu.
5. Kaki
Pernah nggak kamu saat tidur tiba-tiba kaki kamu bergerak menendang di luar kontrol kesadaran kamu? Nah, hal ini dapat disebut dengan kedutan versi ekstrem. Kadang, jika kedutannya lebih parah, kaki mampu menendang suatu benda, dan tentunya itu menyakitkan. Bahkan, seramnya adalah kedutan ini dapat terjadi berulang kali tiap 20-40 detik. Makanya, kurangi minum kopi agar gejala seperti itu dapat berkurang.
6. Sisi wajah
Salah seorang konsultan saraf yang bernama Dr. Raj Kapoor, mengatakan bahwa gejala kedutan di salah satu sisi wajah adalah hemifacial spasm. Penyebab dari kedutan ini adalah iritasi spontan pada saraf wajah. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada saraf dan pembuluh darah wajah. Bahkan, kelumpuhan wajah sementara atau bisa disebut dengan Bell's Palsy juga bisa menjadi pemicu hal ini.
7. Kepala Dan leher
Kedutan yang terjadi di sekitar area kepala dan leher, disebabkan oleh posisi tidur yang salah dan tidak nyaman. Sehingga, hal tersebut memicu cedera otot leher. Bahkan, jika kondisinya cukup parah, leher dan kepala kamu bisa tiba-tiba menoleh ke kanan dan kiri tanpa disadari dan dikontrol oleh kamu.
8. Mata
Kedutan pada mata ini paling sering terjadi dan sering dialami oleh sebagian orang. Mata kedutan, yang dalam bahasa medisnya disebut blefarospasme, adalah gerakan berulang kelopak mata bagian atas yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Gerakan ini terjadi setidaknya beberapa detik sekali dan berlangsung selama kurang lebih 1-2 menit. Gerakan yang terjadi pada otot mata ini biasanya terjadi pada kedua mata. Kedutan sebenarnya tidak terasa menyakitkan dan dapat hilang dengan sendirinya, namun dapat juga terasa mengganggu dan dapat datang dan pergi selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
Tiga Tipe Mata Kedutan
Sebagian orang merasakannya sebagai hal biasa biasa saja, namun sebagian orang merasakan kedutan yang keras dan sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa jenis kedutan berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya. Umumnya mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga kategori berikut.
Kedutan minor
Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan minor umumnya muncul terkait dengan gaya hidup, seperti kelelahan, kurang istirahat, stres, suka mengonsumsi minuman keras atau berkafein secara berlebihan, atau kebiasaan merokok. Dapat juga disebabkan oleh iritasi pada kornea atau lapisan di dalam kelopak mata.
Blefarospasme esensial jinak
Blefarospasme esensial jinak juga dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti mengonsumsi minuman keras dan kafein secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara, dan stres. Blefarospasme esensial jinak umumnya dialami oleh orang dewasa muda hingga dewasa tua. Kondisi ini lebih sering dialami wanita dibandingkan pria dan dipercaya merupakan perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.
Mata kedutan jenis ini dapat mendahului atau menyertai beberapa kondisi mata berikut:
- Mata kering.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Entropion: kondisi ketika kelopak mata, biasanya bagian bawah, masuk ke bagian dalam mata.
- Konjungtivitis atau radang permukaan dalam kelopak mata.
- Uveitis: peradangan yang berdampak kepada lapisan tengah jaringan pada dinding mata.
- Trikiasis: kondisi saat bulu mata tumbuh ke dalam, ke arah mata, menyentuh kornea atau konjungtiva.
- Blefaritis: peradangan pada kelopak mata yang umumnya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebihan pada kulit, alergi, dan tersumbatnya kelenjar minyak pada kelopak mata.
Jika terus memburuk, blefarospasme esensial jinak dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga kejang (kedutan) pada wajah.
Hemificial spasm/kejang pada wajah
Kejang pada wajah adalah kondisi yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Gangguan yang disebabkan tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lain dari otot wajah, biasanya bagian mulut. Berbeda dengan kedutan yang umumnya terjadi pada sepasang mata, kejang pada wajah ini sering hanya berdampak kepada salah satu bagian wajah.
Pada kondisi yang sangat jarang, mata kedutan dapat menjadi gejala gangguan saraf dan otak yang biasanya disertai oleh gejala-gejala lain. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
- Bell’s palsy: kondisi yang menyebabkan lumpuhnya salah satu bagian wajah.
- Distonia: kondisi yang menyebabkan terjadinya kejang otot yang tidak terduga, sehingga membuat anggota tubuh terpelintir.
- Distonia servikal: jenis distonia yang menyebabkan leher sewaktu-waktu dapat kejang dan membuat kepala berputar ke posisi yang tidak nyaman.
- Penyakit Parkinson: penyakit yang menyebabkan anggota tubuh bergetar, otot kaku, sulit bicara, dan mengalami gangguan keseimbangan.
- Sindrom Tourette: kondisi yang menyebabkan munculnya suara atau gerakan secara spontan (tic).
- Multiple sklerosis: kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang myelin yang membungkus saraf.
- Efek samping obat-obatan, terutama yang digunakan untuk menangani psikosis dan epilepsi.
Jika mata kedutan menjadi gejala gangguan saraf atau otak, pasien biasanya butuh dirujuk ke dokter spesialis
Pada umumnya mata kedutan akan menghilang dengan sendirinya. Namun jika tidak segera hilang atau terus muncul kembali, mata kedutan umumnya dapat diatasi dengan tips berikut ini:
- Istirahat cukup.
- Membatasi konsumsi kafein, rokok, dan minuman keras.
- Kondisi lain, seperti mata kering dapat diatasi dengan air mata buatan. Namun sebaiknya periksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
- Kompres hangat mata ketika kedutan mulai terasa.
Untuk keadaan yang lebih parah ditandai dengan :
- Kedutan tidak juga hilang selama berminggu-minggu.
- Kelopak mata sepenuhnya tertutup atau Anda sulit membuka mata.
- Mata menjadi merah, keluar cairan, bengkak, atau kelopak mata jatuh menutup mata.
- Kedutan meluas ke bagian wajah yang lain.
Segera kunjungi dokter, penanganan yang akan dilakukan dokter adalah untuk mengurangi tingkat keparahan mata kedutan karena belum ditemukan cara untuk sepenuhnya menghentikan kedutan. Suntik Botox adalah salah satu cara untuk menangani mata kedutan. Selain obat-obatan, akupunktur, hipnoterapi, dan terapi nutrisi adalah beberapa cara yang dapat ditempuh meski belum ada bukti medis yang pasti. Operasi adalah cara terakhir yang ditempuh jika cara lain gagal. Operasi dilakukan dengan pengangkatan beberapa otot dan saraf pada kelopak mata. Meski demikian, seperti prosedur lain, cara ini juga dapat menimbulkan komplikasi serius.
Advertisement