Berbagi pengalaman 2 jasa transportasi masa kini yang merajai kota Medan yaitu Gojek dan Grab. Sebagai konsumen kita selayaknya turut andil dalam menyumbang suara agar transportasi di Indonesia bisa bertambah murah, nyaman dan tentu bisa membawa kita selamat sampai tujuan. Beberapa sumber mengungkap secara umum bahwa dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, memang transportasi di Indonesia lebih murah. Namun jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan di Indonesia tarif transportasi rasionya lebih mahal terutama transportasi kelas atas seperti taksi reguler dan taksi online.
Di artikel ini saya akan berbagi pengalaman tarif dan layanan dua taksi online yaitu Go Car dan Grab Car sebagai salah satu produk transportasi segmen roda empat terutama keberadaannya di Medan. Setiap ada kegiatan undangan pesta atau arisan keluarga saya selalu memanfaatkan roda empat untuk transportasi menuju tempat lokasi. Maklum sampai saat ini kami masih belum bisa membeli kendaraan roda empat untuk sarana transportasi. Dari segi tarif secara umum memang jauh lebih murah dibandingkan dengan taksi konvensional seperti Blue Bird, entah mungkin juga sekarang ini bisa jadi taksi konvensional akan menyesuaikan tarifnya sesuai dengan peraturan yang berlaku karena sudah hampir 4 tahun tidak lagi naik taksi Blue Bird. Namun yang jelas taksi online Grab dan Gojek tersebut di wilayah domisili kami di Medan Utara sangat mudah dijangkau. hanya dengan pesan dan menunggu 5 -10 menit kendaraan akan menjemput kita persis didepan rumah. Hal inilah yang membuat saya sangat mengapresiasi dan menyetujui jika keberadaan taksi online ini tetap dipertahankan.
Jika berbicara tarif baik Go Car maupun Grab Car pasti perusahaan telah menggodoknya jauh jauh hari agar selain menjangkau semua kalangan konsumen juga di lain fihak tetap memberikan keuntungan kepada pengemudi dan perusahaan. Dari sisi konsumen pengalaman menggunakan kedua moda transportasi ini ternyata penentuan tarif keduanya punya sistem yang berbeda. Menurut saya Go Car lebih murah dari Grab Car disaat jam jam yang tidak sibuk, sedangkan Grab Car lebih murah disaat jam sibuk, Selain itu Go Car mengandalkan layanan untuk memanjakan konsumen sedangkan Grab Car lebih banyak memanfaatkan fitur kode promo untuk menggaet konsumen atau pelanggan.
Dari segi layanan bagi saya, angkat jempol untuk Go Car dibandingkan Grab Car. Selama memesan Go Car, pengemudinya tampaknya terfokus pada penumpang. Artinya adalah disaat pengemudi lagi membawa penumpang aturan aturan yang dibuat oleh perusahaan tampaknya memang benar benar ditaati. Saya tidak tahu persis memang keberadaan pengemudi mitra dipantau betul bintangnya oleh perusahaan atau pendapatan pengemudi lebih banyak dibandingkan dengan menjadi mitra Grab Car atau training pengemudi yang menekankan hal hal tersebut. Lain halnya dengan Grab Car, pengemudi Grab Car jika membawa penumpang tampak terburu buru, bahkan sekali pernah saya alami melakukan kecurangan dengan mematikan aplikasi disaat kami bertemu pengemudinya. Tanpa pemberitahuan pengemudi tersebut langsung membatalkan pesanan kami namun kami tetap diantar ke tempat tujuan. Walaupun kami tidak dirugikan namun tampaknya pengemudi melakukan kecurangan dengan perusahaan.
Saya tidak tahu persis apakah aplikasi Grab Car memungkinkan bisa melakukan kecurangan tersebut dibandingkan Go Car atau pelatihan pengemudi dalam memotivasi disaat membawa penumpang kurang diperhatikan oleh perusahaan. Jika hal ini terus berlanjut lama kelamaan jiga akan merugikan penumpang. pasalnya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama perjalanan, pihak Grab pasti tidak tahu karena kita dianggap penumpang gelap.
Satu lagi di akhir tahun Gojek memberikan laporan penilaian, walaupun menurut saya hanya fitur tambahan untuk evaluasi saja. Namun keberadaanya bisa mengingatkan riwayat pesanan.
Demikian perbandingan tarif dan layanan Grab Car dan Go Car terutama di Kota Medan, bagaimana pengalaman Anda dengan kedua taksi online ini silahkan berkomentar dibawah.
Advertisement