Pada klesempatan kali ini topik pembelajaran kita akan mengupas tentang apa itu merchandise. Mungkin Anda sering mendengar istilah ini namun belum memahaminya secara lengkap. Didunia pemasaran dan promosi istilah merchandise sangat erat kaitannya karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan transaksi jual beli.. Merchandise berkaitan dengan barang pribadi maupun produk komersial atau komoditas yang bertujuan untuk dijual ke konsumen baik secara eceran maupun grosir.
Istilah merchandise juga berkaitan dengan barang yang dijual untuk tujuan promosi bahkan dijual secara gratis untuk menarik minat konsumen atau untuk branding image. Seperti contohnya kalender dengan mengusung brand tertentu, alat tulis, kartu ucapan, kaos oblong yang sering dibagikan secara gratis disaat menjelang pemilu dengan gambar caleg yang terpampang di kaos tersebut.
Selain itu istilah merchandise walaupun ada perbedaan, merchandise sering dikaitkan dengan istilah stok barang. Jika merchandise habis maka stok harus ditambah, Bahkan istilah merchandise juga sering kita lihat dalam film film gangster yang menjual barang barang illegal seperti narkoba dan senjata. Misalnya disaat si pemilik barang illegal meminta bayaran , pembeli barang akan menanyakan dulu dimana merchandisenya.
Namun apapun istilahnya, pengertian merchandise memuat 3 hal berdasarkan kamus yaitu 1. Barang-barang yang dijualbelikan dalam berbagai usaha. 2. Stok barang di toko. 3. Barang, terutama barang manufaktur aatu komoditas..
Menurut dtactivdotcom ada 4 type atau jenis merchandise diantaranya :
1. Convenience good
yaitu jenis merchandise berbentuk barang barang kebutuhan pokok atau untuk kebutuhan sehari hari seperti beras, gula, minyak goreng, telur, produk pembersih dan lain lain yang biasa disebut dengan sembako. Karena sering dibeli, konsumen tidak perlu melalui proses yang rumit di mana pelanggan akan memilih merek alternatif jika merek pilihannya tidak tersedia.
Convenience good biasanya tidak mahal namun harga sering kali berubah ubah tergantung stock dan demand.. Dalam kasus ini, tujuan utama pengecer adalah untuk menyeimbangkan harga dan permintaan, memastikan bahwa kenaikan harga tambahan tidak berdampak negatif pada jumlah barang yang dijual.
2. Impulse goods
Pernahkan Anda keteika berbelanja di supermarket ada barang merchandise yang dipajang di dekat kasir atau checkout atau di tempat yang mudah dilihat oleh banyak orang ? Itu adalah impulse good. Maksudnya adalah item barang yang tidak Anda rencanakan untuk dibeli namun dengan melihat barang tersebut anda kepikiran untuk membelinya.
Ini adalah strategi merchandising yang diterapkan oleh toko pengecer yang diharapkan membawa efek yang besar terhadap penjualan. Bagi pembeli, membelian barang impulsif tidak pernah direncanakan - pembeli cukup melihatnya, mengambilnya, dan pergi ke pembayaran. Itulah mengapa faktor tampilan dan lokasi sangat penting menarik konsumen membeli. Jika tidak ditampilkan dengan baik atau terletak di bagian toko yang sulit terjangkau oleh mata, sebagian besar akan terlewatkan.
3. Shopping Product
Shopping product yang dimaksud adalah merchandise yang dibeli dengan pertimbangan lebih matang dan detil, membandingkan spesifikasi dengan harganya, fiturnya dan lain lain sebelum memutuskan untuk membelinya. Karena butuh waktu lama untuk membelinya, shopping product bisa saja tidak jadi dibeli dari hasil keputusan akhirnya. Shopping product meliputi barang barang elektronik, smartphone, pakaian, furnitur dan lain lain.
4. Speciality goods
Untuk yang terakhir ini adalah merchandise khusus dan hanya untuk orang orang tertentu saja yang ingin membelinya. Barang barang seperti ini tidak ada harga tawar menawar dan tempatnya juga di toko khusus yang menjual merchandise ini. pada umumnya barang barang juga berharga mahal namun ada juga yang lebih murah tergantung jenis barangnya. seperti contohnya moge, barang barang atau uang kuno dan lain lain.
Fungsi merchandise mengacu pada semua jenis aktivitas yang membantu meningkatkan penjualan produk ke konsumen, khususnya dalam perdagangan eceran. Di toko, ini mengacu pada keragaman barang yang tersedia untuk dijual dan tampilan barang-barang itu sedemikian rupa sehingga menarik minat konsumen untuk membeli barang.
Dalam dunia retail, visual display merchandising atau penjualan dengan menggunakan desain produk, harga, display, dan kemasan yang menarik mendorong konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak dengan aneka merchandise yang dipajang. Ini termasuk timing yang tepat dan di mana harus menyajikan produk kepada konsumen, diskon, dan penawaran khusus. Misalnya: "Beli 2 dapat 3" adalah contoh merchandise.
Seorang profesional merchandiser - harus tahu apa yang baru dan disukai pasar, apa yang disukai konsumen, dan barang mana yang akan menghasilkan keuntungan terbesar.
Sumber :
Dotactiv(dot)com
Marketbussinessnews(dot)com