Kita sebagai orang tua tentu sangat gembira bila buah hati kita suatu saat akan mendapatkan cita cita yang diinginkannya. Nah, untuk menggapai cita citanya tentu tidak bisa diraih seorang diri tanpa ada bimbingan dari orang tua. Untuk itu kita harus meyiapkan dan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh anak dalam mengkspresikan bakatnya. Dengan cara seperti ini, sebagai orang tua akan gampang melihat kemana arah bakat dan cita citanya. Jika sejak awal kita mampu mengenali bakat anak kita sendiri, pastinya kita dapat merencanakan dan mengatur cara apa saja dan bagaimana yang harus dilakukan dalam pencapaiannya. Hal ini tentunya gampang dilakukan bila segala hal yang dicita citakan sesuai dengan keinginan dan hasratnya.
Adakala cita cita yang diinginkan oleh seorang anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Benturan keinginan ini masih dianggap wajar wajar saja karena cara pandang tentang apa yang dipikirkan anak masih terbatas pada apa yang sedang dilihatnya saat ini sesuai dengan perkembangan umurnya. Ada juga orang tua yang lebih militan dengan memaksa anak untuk menuruti kehendak orang tua seperti contohnya ingin meneruskan cita cita orang tua yang tidak kesampaian atau bahkan si anak " dipaksa" untuk meneruskan profesi orang tuanya. Kedua hal diatas sebenarnya masih ditolerir dengan catatan pemaksaan yang dilakukan oleh orang tua tidak berdampak negatif pada perkembangan kejiwaan nantinya dikemudian hari. Namun dari itu semua langkah yang lebih baik seharusnya orang tua sebatas memberikan arahan dalam memahami apa yang ia raih untuk masa depannya.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak menuju cita citanya :
1. Kenalkan apa yang ia tidak tahu
Salah satu faktor paling besar yang bisa saja mempengaruhi anak dalam memutuskan apa yang dicita citakan adalah karena lingkungannya. Contohnya jika anak sering kali melihat orang tuanya memperbaiki sepeda motor kemungkinan besar anak ingin menjadi montir. Atau jika ia sering melihat orang tuanya memotret disana sini bisa jadi ia ungin menjadi photografer. Jikalau demikian terjadi maka orang tua wajib membantu mengenalkan anak untuk mengembangkan bakatnya seperti yang dilihatnya. Beritahu apa yang tidak tahu menurut kemampuan dan daya nalar si anak. Paling tidak ia mendapat gambaran awal bagaimana profesi yang akan dicita citakannya nanti
2. Beri semangat dengan apa yang ia minati
Setelah mengenali bakat dan mengenalkannya, langkah berikutnya adalah menyemangati baik dengan cara memberi masukan objektif dan mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkannya. jangan menyerah atau memvonis anak dengan kata kata yang menyakitinya apabila disaat yang sama terjadi sesuatu yang tida sesuai dengan harapan orang tua. Memberi pengertian agar anak termotivasi melakukan hal hal yang produktif dari bakat dan hobi yang dimilikinya. Misalnya mungkin ia suka berteriak teriak negikuti suara penyanyi yang ia kagumi dan dari pengamatan orang tua suaranya ada yang khas, cobalah untuk memberikan pendidikan musik atau paling tidak mengajaknya bernyanyi dengan mendengarkan lagu anak anak. Hobi dan bakat anak wajib digali sedini mungkin dan itu tanggungjawab orang tua apa bila ingin nantinya kelak akan meniti profesi yang dicintainya dengan percaya diri.
3. Bakat hendaknya selalu dipupuk dan di motivasi
Langkah ketiga adalah memupuk bakat yang terpendam dalam diri anak. Orang tua harus mencurahkan perhatian akan bakat yang dimilikinya ini. jangan biarkan anak menekuni hobinya sendiri tanpa ada fasilitas tambahan yang disediakan oleh orang tua. Musalnya jika anak suka mencorat coret tembok, alangkah bagusnya kita sediakan papan tulis khusus atau kertas yang bisa digunakan untuk menuangkan ekspresinya. Selain itu hasil corat coretannya harus kita motivasi dengan cara memujinya agar anak tidak patah semangat. namun demikian, kita juga harus memberi tahu jika ada salah atau kurang baik namun tidak dengan cara memvonisnya atau dengan cara kasar. Misalnya cukup mengoreksi dengan cara, " nak nati kalau menggambar lagi jangan seperti ini ya...." atau dengan bahasa yang halus lainnya.
Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untyuk memberi perhatian yang lebih kepada anak. Terserah hasilnya bagaimana, setidaknya anak sudah mencoba dan apabila belum sesuai dengan keinginan bisa dicoba di lain waktu. Hal ini juga bermanfaat untuk pencarian pengalaman, sesuatu yang memang dilakukan disaat saat saat pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain pengaruh yang disebabkan oleh lingkungan, bakat dan cita cita anak juga bisa muncul dari dirinya sendiri dibawa dari sejak lahir. Namun apapun bakat yang ditimbulkan oleh anak tentu orang tua juga harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin untuk anak. Jangan dipaksa terus untuk menggali potensi dan bakatnya sementara masih ada kegiatan yang lain seperti bermain, sholat, istirahat, bersosialisasi dan lain lain yang harus diatur sedemikian rupa supaya kegiatannya tetap seimbang seperti anak anak pada umumnya.