Terapi dalam kamus besar bahasa indonesia adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit atau perawatan penyakit. Nah, dengan kemajuan teknologi terapi saat ini berbagai cara menyembuhkan penyakit bisa dilakukan termasuk dengan dengan menggunakan radiasi sehingga disebut dengan istilah terapi radiasi dan istilah global disebut dengan radioterapi. Ketika membayangkan radiasi mungkin hal yang langsung terbersit dibenak kita adalah tentang bahaya radiasi di tubuh kita. Akan tetapi radiasi juga mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Salah satunya sebagai terapi kanker. Pada radioterapi, radiasi yang berasal dari bahan radioaktif berupa iodin-133 ini akan dipaparkan ke tubuh pasien dan berinteraksi dengan sel kanker. Interaksi tersebut menyebabkab DNA pada sel kanker tersebut rusak sehingga tidak mampu membelah diri.
Rasanya menyeramkan jika mendengar bagaimana radiasi dipaparkan pada tubuh kita. Radiasi kan berbahaya ?, kok malah sengaja dipaparkan ke tubuh. Apakah ini tidak malah membahayakan ?. Untuk di ketahui bahwa hal tersebut tidaklah dikhawatirkan karena sistem radioterapi sudah diatur sedemikian rupa sehingga dosisnya hanya terfokus pada satu area dan tidak akan tersebar ke seluruh tubuh. Dengan kata lain, radiasi yang dipaparkan hanya akan berinteraksi dengan sel kanker dan sedikit sel yang sejajar dengan sel kanker. Oleh karena itu, tubuh tidak akan mengalami efek samping yang parah dan sel kanker bisa tetap terbunuh.
Secara umum terapi kanker menggunakan radiasi dianggap lebih unggul jika dibandingkan dengan dua metode pengobatan kanker lainnya seperti kemoterapi dan operasi, dokter harus membedah tubuh pasien untuk mengambil sel kanker atau tumor. Hal ini sangat beresiko karena dimungkinkan terjadi kegagalan prosedur operasi, terutama untuk sel kanker yang letaknya cukup dalam dan sulit dijangkau, sedangkan pada radioterapi sel kanker dibunuh tanpa harus menyentuh sel kanker tersebut sehingga dianggap lebih aman.
Selain itu, saat kemoterapi, zat kimia yang dimasukkan kedalam tubuh untuk menyerang sel kanker ikut menyerang sel-sel sehat. Pada dasarnya prosedur ini juga terjadi pada Radioterapi, tetapi jumlah sel sehat yang rusak akibat kemoterapi lebih banyak jika dibandingkan dengan radioterapi karena zat kimia yang dimasukkan akan menyebar ke seluruh tubuh, tidak seperti radioterapi yang radiasinya hanya terpusat pada daerah tertentu. Oleh karena itu, efek samping yang ditimbulkan oleh radioterapi cenderung lebih ringan daripada kemoterapi.
Untuk beberapa kasus tertentu radioterapi dianggap tifdak efektif dalam mengobati kanker, Sebagai contoh, jika posisi tumor tidak terlalu dalam sehinggan operasi mungkin menjadi pilihan karena tumor mudah untuk diambil dan tidak menimbulkan efek samping sebanyak radioterapi. Selain itu jika ukuran sel kanker ternyata cukup besar, radioterapi menjadi tidak efektif karena terdapat resiko sel kanker tertinggal didalam tubuh. Oleh karena itu untuk membunuh sel kanker digunakan metode terapi lainnya seperti kemoterapi.
Sebagai kesimpulan, saat ini radioterapi bukanlah terapi kanker yang paling efektif digunakan untuk mengobati semua jenis kanker. Akan tetapi, radio terapi punya potensi yang cukup besar untuk menjadi alat terapi kanker yang idela dimasa mendatang.
Sumber : Majalah 1000guru Edisi Juli 2020