Pada umumnya hanya sedikit orang yang tahu tentang perbedaan depresi dan stres. Depresi dan stres adalah 2 hal yang berbeda namun sering dicampuradukkan pengertiannya. Kedua hal tersebut juga punya cara berbeda dalam penangannnya. Pada kali ini Khan.web.id akan berbagi artikel ini untuk memahami kedua istilah ini secara lebih mendalam sesuai dengan yang telah dirilis oleh majalah mymagz beberapa waktu yang lalu.
Setiap orang tentu pernah mengalami stres, karena stres dapat terjadi disebabkan oleh faktor apa saja seperti umpamanya pekerjaan. Stres biasanya muncul karena tekanan yang timbul dari dalam atau luar diri seseorang. Namun stres juga bisa membuat kita menjadi lebih bersemangat, namun disisi yang lain juga dapat membuat tidak punya gairah dan semangat sama sekali. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki mekanisme yang berbeda dalam menagnani stres. Pada dasarnya orang yang mengalami stres mempunyai gejala sulit tidur, mudah tersinggung, gugup atau gelisah, serta perubahan pola makan. Lain halnya dengan depresi. Depresi mempunyai tanda tanda yang lebih rumit dibandingkan stres. Hal ini bisa menjadi sulit untuk mengidentifikasinya kapan pertama kali seseorang terserang depresi. Orang yang terserang depresi biasanya akan hilang semangat, merasa gagal, gampang lelah, menarik diri dari masyarakat, sulit mengingat dan muncul pikiran untuk mengakhiri hidup. Depresi bukanlah bentuk dari ketidakbahagiaan atau cacat karakter, bukan juga suatu keadaan yang wajar layaknya stres.
Penderita depresi yang tidak tertangani dengan baik bisa mengakibatkan berbagai penyakit didalam tubuh. Dalam satu studi terdapat kaitan antara penyakit jantubg dan penyakit hati jika mengalami depresi. Perubahan pola makan akibat depresi bisa juga mengakibatkan berbagai penyakit yang disebabkan apalabi penderita depresi sudah punya penyakit bawaan sebelumnya. Ditambah lagi jika tidak adanya olahraga bisa sangat membahayakan tubuh.
Maka depresi harus ditangani secara tepat karena depresi tidak bisa sembuh oleh diri sendiri. Bila Anda mengalami gejala depresi, cobalah untuk menjalani sesi konseling dengan psikiater atau psikolog. Perlu diingat bahwa depresi menyerang bukan karena hanya kesalahan diri sendiri. Untuk menanganinya, ceritakan situasi diri Anda pada orang orang terdekat dengan jujur agar mendapatkan dukungan sehingga bisa sembuh lebih cepat. Ada beberapa alternatif penanganan termasuk menjalani berbagai macam terapi seperti Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dan Psikoterapi.