Sejak mewabahnya Covid19 praktis setiap orang mengurangi kegiatan diluar rumah jika tidak terpaksa. Hal ini memaksa kita untuk selalu melakukan kegiatan dirumah. Kegiatan dirumah seperti ini merupakan cara paling aman agar tidak menambah penularan penyakit yang belum ditemukan obatnya ini. Berkebun bisa menjadi kegiatan cara paling aman agar kita tetap sehat dan produktif. Seperti yang saya lakukan , tinggal diperkotaan tidak menjadi halangan untuk membuat lahan sempit di sekitar rumah menjadi menghijau dengan beraneka ragam sayuran dataran rendah dan beberapa juga ada yang sayuran dataran tinggi namun saat ini sudah ada varietas untuk jenis dataran rendah seperti bunga kol dan daun bawang.
Agar lebih praktis dan tidak terlalu menghabiskan biaya terlalu mahal, saya lebih memilih dengan media tanam pengolahan tanah dan polybag ketimbang dengan hidroponik. Hal ini juga karena kebiasaan dari dulu dengan pertanian sistem konvensional yang diajarkan dari orang tua secara turun temurun.
Berkebun di lahan sempit yang saya lakukan bertujuan hanya untuk konsumsi sendiri. Oleh karena itu memperhitungkan jumlah tanaman dengan panen setiap hari yang tidak berlebih dan cukup hanya mensuplai setiap menu di meja makan adalah strategi yang harus diperhitungkan sejak awal agar sayuran yang dipanen tidak berlebih. Namun jika berlebih dan salah perhitungan bisa dibagikan ke tetangga atau bahkan bisa dijual. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak varian sayuran yang saya tanam sebanyak 20 jenis sayuran dan Empon empon diantaranya : Sawi sawian ( Caisim, Sawi Putih, Sawi besar, Kailan, Pakcoy, Bunga Kol ), selada keriting, selada brando, Sayuran Buah (Tomat, Pare, Kacang Panjang, Kacang Buncis, Mentimun, Terong Ungu ), Daun Singkong, Cabe Rawit Hijau, Cabe Rawit Putih, Cabe Keriting ), Pepaya, Daun Sledri, Kangkung, Bayam, Jagung, Daun Bawang, Daun Ketumbar, Labu Kuning (Waluh), Empon Empon ( Jahe Merah, Jahe Gajah, Kunyit, Daun Serai, Sirih, Kencur, Lengkuas, Daun Salam, Daun Pandan).
Mungkin Anda bertanya tanya bagaimana menyusun dan menanamnya dengan lahan tidak lebih dari 10 x 10 meter dengan memanfaatkan sisa tanah dibelakang rumah ? Sekali lagi bahwa kita hanya perlu memperbanyak varian tanaman dan tidak memperbanyak jumlah batang setiap tanaman, bahkan untuk pare saya hanya membibitkan 2 batang pohon saja . Nah, Tampilan diatas kira kira penampilan kebun saya yang aktif saya urus selama sejak bulan Juni 2020 lalu.
Sampai artikel ini saya tulis, ada tanaman sayuran daun berumur pendek yang sudah 2 kali panen dan yang berumur 2 -3 bulan seperti terong ungu masih belum panen dan beberapa tanaman masih dalam proses persemaian.
Nah, secara umum , berikut adalah proses berkebun yang saya lakukan mulai dari awal sampai akhir secara mudah murah dan praktis.
Pengolahan Tanah.
Kunci pengolahan tanah menanam di lahan sempit adalah menghindarkan sedapat mungkin dari genangan dan banjir disaat hujan dan akses mudah mendapatkan air disaat kemarau dengan tetap memperhatikan luas tanah yang tersedia. Keterbatasan volume tanah juga masalah tersendiri dalam membuat guludan atau bedengan agar posisi tanah lebih tinggi tidak terkena genangan air. Tips yang saya lalukan untuk meninggikan tanah dan membuat bedengan adalah dengan menggali tanah yang akan dibuat bedengan sedalam 50 cm kemudian saya masukkan dedaunan dari pepohonan disekitar rumah. Kebetulan sekitar rumah juga saya tanami pohon mangga dan melinjo, daunnya saya pangkas dan saya masukkan ke dalam lubang. Ingat yang ditimbun adalah daunnya bukan sama rantingnya agar nantinya membusuk dan menjadi kompos. Untuk mempercepat pengomposan, daun yang saya timbun disiram dengan air cucian beras yang sebelumnya sudah di fermentasi dengan EM4 dan gula. Setelah disiram di timbun kembali sehingga tanah akan meninggi membentuk bedengan dan siap ditanami.
Hampir semua tanaman saya menggunakan media tanam langsung ke tanah kecuali cabe cabean, jahe merah , kunyit, kencur, tomat sebagian ke polybag dan sebagian ke tanah. Untuk menjaga PH tanah tetap stabil alangkah baiknya juga di taburi kapur pertanian atau dolomit sebelum ditanami,
Untuk pembuatan irigasinya saya membuat parit aliran air dimana tanah hasil galian saya campur dengan kompos hasil pembakaran untuk dijadikan media tanam di polibag. Alhamdulillah walaupun sempit, saya tidak memanfaatkan tembok untuk membuat sistem vertikultur, karena menurut saya walaupun hasilnya lebih banyak , butuh ketelatenan dan perawatan ekstra. Bagi saya yang setiap hari harus mengerjakan pekerjaan utama tidak ada waktu lagi untuk mengurusnya.
Bibit Dan Persemaian
Tidak sulit saat ini untuk membeli bibit berbagai jenis sayuran dan tanaman lainnya, Toko online yang semakin menjamur menawarkan harga miring memudahkan kita untuk memilih jenis bibit berkualitas dengan harga murah. Tips saya, untuk menanam sayuran buah Anda lebih praktis membeli paket sayuran buah yang repack dari berbagai brand benih , seperti tomat, terong, timun, pare, labu dll hanya beberapa biji benih saja karena kita tidak membutuhkan banyak benih dan panennya pun lama sedangkan benih mempunyai waktu kadaluwarsa. Namun untuk sawi sawian, bayam, kangkung Anda bisa membelinya perbungkus baik dari Panah Merah, New Day Seed, Known You seed dll. Bahkan saat ini ada jenis Paket panah merah Urban Farming untuk berbagai jenis sayuran dengan kemasan lebih sedikit karena dikhususkan bagi lahan sempit. Lebih baik membeli perbungkus untuk menjaga kualitas dan kuantitas benih yang akan kita semaikan walaupun harganya lebih mahal. Yang penting bisa kita perkirakan setahun ke depan bibit harus sudah habis.
Untuk persemaian Anda bebas untuk membuatnya bisa dengan memanfaatkan baskom, ember yang sudah rusak dengan dilubangi di bagian bawah atau membuatnya dari kayu / papan sendiri atau menggunakan sistem dapog / tray dari bahan plastik yang saat ini juga banyak dijual di toko online, namun yang penting adalah hindarkan dari curahan langsung hujan namun tetap terkena sinar matahari kurang lebih 8 jam untuk menghindari bibit tanaman kurang pencahayaan sehingga berakibat kutilang (Kurus, tinggi, langsing). Untuk cara praktis yang saya lakukan adalah dengan memanfaatkan emperan rumah disebelah utara disaat matahari condong keutara , demikian jika matahari condong ke selatan saya memanfaatkan emperan rumah di sebelah selatan. Hal ini tidak perlu lagi membuat tempat persemaian khusus dengan atap transparan. Hampir semua bibit sebelum dipindahkan ke media tanam harus di semaikan terlebih dahulu kecuali Timun, Jagung, Singkong, Kacang Panjang, Pare, kangkung dan berbagai sayuran dengan benih besar lainnya. Ingat juga ya, bayam juga tidak perlu di semaikan di persemaian cukup disemaikan di media tanam saja. Untuk persemaian empon empon pisahkan dengan persemaian jenis tanaman sayuran.
Untuk menghemat biaya pembelian bibit, beberapa tanaman bisa kita bibitkan kembali tanpa membeli bibit berlabel seperti bayam, terong, cabe cabean, timun, tomat empon empon dan lain lain. Cara ini bisa kita lakukan untuk penanaman ke2, ke tiga dan seterusnya.
Pemindahan Ke Media Tanam
Jenis sawi sawian rata rata butuh waktu 2 minggu untuk bertahan di persemaian, sedangkan yang lainnya seperti cabe, daun bawang, selada butuh waktu lebih lama . Intinya apakah tanaman sudah kuat jika terkena curahan air hujan jika sudah di media tanam. Jika sekiranya belum berikan waktu lebih lama lagi.
Memindahkan ke media tanam atau ke tanah yang sudah digemburkan terlebih dahulu butuh kehati hatian agar bibit tidak rusak. jangan mencabut bibit dari persemaian begitu saja, namun congkel tanah untuk mengangkat akarnya sekligus. Bila perlu angkat bersama tanah persemaian dan ditanam bersama tanahnya. Untuk bibit yang ditanam menggunakan tray Anda butuh memindahkan ke polibag untuk mengembangkan bibit agar lebih besar sebelum ditanam ke media tanam. Memindahkan bibit ke media tanam harus dilakukan pada sore hari dan setelah dipindahkan jika cuaca panas wajib disiram agar bibit tidak layu.
Perawatan
Untuk tanaman berumur pendek, praktis sebenarnya perawatan cukup dengan menjaga kelembaban tanah sehingga jika cuaca panas, pagi atau sore hari harus disiram dan jika cuaca dalam keadaan hujan kita jaga agar tanaman tidak tergenang air. Untuk semua jenis tanaman sayuran daun , jika cuaca panas wajib kita siram pagi dan sore sedangkan untuk sayuran buah kita sesuaikan dengan kelembaban tanahnya.
Pembersihan gulma juga harus dilakukan jika rumput liar sudah tumbuh mengganggu tanaman. Biasanya rumput cepat tumbuh disaat jarak tanam antar tanaman masih longgar, jika antar tanaman tidak ada lagi space, gulma biasanya hanya tumbuh namun tidak sampai mengganggu tanaman. Anda bisa lakukan secara manual dengan mencabutnya jika rumput yang mengganggu tidak terlalu banyak. Namun jika rumput terlalu banyak, bisa menggunakan Obat pembasmi rumput. Namun penyemprotan gulma dengan sprayer harus hati hati hati jangan sampai terkena tanaman.
Pencahayaan juga harus diperhatikan, pengalaman saya hampir semua tanaman kecuali pakcoy, daun singkong, dan empon emponan untuk hasil terbaik minimal harus 8 jam terkena sinar matahari. Tidak boleh ada naungan tumbuhan atau pohon lain yang menghalangi sinar matahari ke tanaman. Pakcoy panah merah yang saya tanam tampak lebih toleran dengan cahaya. Saya mencoba dengan menanam dibawah pohon dengan tingkat paparan sinar matahari kurang lebih 70% masih toleran dengan hasil pakcoy yang tidak dinaungi sama sekali.
Untuk Pemupukan menjadi kunci sukses kesuburan tanaman. Jika di daerah Anda kompos dan kohe (kotoran hewan) seperti kotoran sapi, kambing atau ayam, lebih baik menggunakan kompos dengan terlebih dahulu difermentasi. Namun jika untuk mendapatkannya sulit seperti yang saya alami bahkan harganya pun di kota bisa mencapai 15.000 per sak 20 kg, lebih baik menggunakan pupuk sintetis. Berbagai jenis pupuk yang saya gunakan untuk menyuburkan 20 lebih tanaman diatas adalah NPK Mutiara 16-16-16 kemasan kiloan, Urea, ZA, TSP dan Gandasil D untuk daun. Sebagai catatan saat ini mengembangkan tanaman organik ( tanpa pupuk kimia dan obat ogatan kimia) juga menjadi tren baru di dunia pertanian. Jika bahan bahan organik baik pupuk maupun obat obatan mudah didapat di sekitar Anda, lebih baik kembangkan pertanian organik karena punya nilai ekonomis yang tinggi.
Pemupukan yang saya lakukan adalah dengan sistem kocor yaitu pupuk di larutkan dengan air dengan konsentrasi tertentu kemudian disiramkan ke tanaman, Harap diperhatikan dalam pemupukan perlu punya rasa sensitifitas dengan tanaman, artinya bisa kita lihat secara kasat mata tanaman yang kurang subur atau menguning biasanya kurang pupuk maka pemupukan harus dilakukan. Secara umum interval pemupukan susulan bisa dilakukan seminggu sampai 2 minggu sekali untuk tanaman sayuran buah, cabe, daun sledri dan empon empon dengan pupuk NPK 1 sendok makan untuk 5 liter air dan i gelas aqua untuk 1 batang tanaman. Sedangkan untuk sayuran daun seperti sawi sawian, bayam kangkung sampai panen cukup dikocor dengan urea sekali saja dengan ukuran 1 sendok makan untuk 5 liter air dan disiramkan bersamaan dengan saat menyiram tanaman. Ingat konsentrasi larutan tidak boleh melebihio dosis bisa mengakibatkan fatal. Tanaman akan layu dan mati. Khusus tanaman daun sledri butuh perawatan yang lebih intensif dimana setiap seminggu sekali harus dipupuk dengan NPK 1 sendok makan dicampur ZA 1 sendok teh untuk 5 liter air. Kemudian untuk nutrisi daun, semprot dengan Gandasil D dengan dosis 1/2 sendok teh untuk 1 liter air juga semprot seminggu sekali.
Agar tanaman Anda bertambah subur jangan lupa manfaatkan air cucian beras atau leri yang terlebih dahulu di fermentasi. Saya mengumpulkan air cucian beras untuk cucian pertama dan kedua setiap mendapatkan 10 liter langsung saya fermentasi dengan menambahkan 3 sendok makan EM4 pertanian dan 3 sendok gula pasir dan saya diamkan selama seminggu. Cara mengaplikasikan ke tanaman adalah dengan mencampurkan 5 gelas air mineral air cucian beras hasil fermentasi (POC = pupuk organik cair) dengan 5 liter air kemudian disiramkan sekaligus pada saat penyiraman tanaman. Interval penyiraman tergantung tingkat kesuburannya, Jika kita ingin boost tanaman untuk lebih subur bisa kita lakukan tiap hari namun untuk yang saya lakukan cukup 2-3 hari sekali. Hal ini juga tergantung banyak atau sedikitnya air cucuan beras hasil produksi di dapur kita.
Untuk penyemprotan tanaman saya menggunakan berbagai jenis bahan baik yang organik dan kimia dan saya semprotkan ke tanaman secara berganti ganti untuk menghindari resistensi hama pada obat tertentu. Namun hal ini saya lakukan jika terdapat hama saja jika tidak ada tidak saya lakukan. Misalnya penyemprotan pertama saya menngunakan daun sirih saya hancurkan dan diperas kemudian airnya disemprotkan ke tanaman, penyemprotan kedua menggunakan obat kimia, jilka perlu penyemprotan ketiga menggunakan tembakau dan seterusnya.
Panen
Panen bisa dilakukan setiap hari jika Anda bisa mengaturnya dengan baik, bahkan bisa menjadi supermarket sayuran gratis yang siap dipetik. Jangan lakukan pemanenan pada siang hari saat terik matahari.
Nah, bagaimana tertarik untuk berkebun dilahan sempit murah dan praktis , silakan dicoba untuk memenuhi pangan keluarga dan menghemat biaya pengeluaran dari membeli sayur.