Menanam berbagai macam sayuran dipekarangan sering terkendala dengan lahan sempit. Bahkan karena sempitnya sering kita berbagi dengan tanaman lain seperti buah atau tanaman yang lebih tinggi sehingga tanaman yang lebih rendah tidak akan terkena sinar matahari langsung. Akibatnya tercipta teduhan teduhan sehingga pertumbuhan tanaman kurang maksimal. Walaupun demikian untuk memaksimalkan space yang kosong dibawah pohon, Urban farmer menyiasatinya dengan tanaman yang toleran dengan teduhan seperti kapulaga yang memang lebih cocok tumbuh ditempat teduh. Lalu bagaimana dengan tanaman sayuran seperti sawi ?.
Saya mencoba menanam sawi jenis pakcoy di dua tempat yang berbeda. Lokasi pertama ditempat terbuka dengan mendapatkan pancaran sinar matahari langsung selama 8 jam sedangkan di tempat kedua saya menanam pakcoy di bawah pohon mangga dengan pancaran sinar matahari langsung 2-3 jam selebihnya hanya cahaya tidak langsung.
Pakcoy berasal dari pembibitan yang sama dan perbandingan ini saya lakukan 17 hari setelah pindah semai atau kurang lebih seminggu sebelum siap dipanen. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan perbedaan lebih nyata antara pakcoy ditempat teduh dengan ditanam di tempat terbuka.
Selengkapnya bisa dilihat penampakan pakcoy ditempat teduh dibawah pohon mangga seperti tampak diatas.
Sedangkan di tempat terbuka tampak seperti ini :
Nah, sobat bisa melihat sendiri hasilnya. Pakcoy yang ditanam ditempat terbuka tampak pertumbuhannya lebih menghijau dan lebih gemuk dibanding pakcoy yang ditanam di tempat dibawah pohon mangga yang tampak daunnya agak berwarna kuning dan lebih kurus. Namun demikian jika kita ingin tetap menanamnya dibawah pohon hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan. dari penampakan masih layak untuk disebut sebagai pakcoy setengah gemuk. Memang butuh waktu pemanenan sedkit lebih lama.
Tips untuk memaksimalkan pertumbuhaan pakcoy dibawah pohon yang saya lakukan selain dengan memperpanjang waktu pemanenan seminggu lebih lama juga dengan memberikan pupuk urea dengan dosis segenggam dan dilarutkan dalam 10 liter air, kemudian di disiramkan ke pakcoy diwaktu penyiraman harian dilakukan. Pemupukan cukup dilakukan sekali saja agar daun sedikit lebih menghijau.
Kesimpulannya bahwa pakcoy menurut saya masih bisa dipakai untuk tanaman yang bisa tumbuh di bawah teduhan namun dengan tingkat intensitas sinar matahari diatas 70 persen dan pancaran matahari langsung hanya beberapa jam saja..
Menanam sayuran dibawah teduhan tidak bisa disama ratakan satu dengan yang lain karena masing masing sayuran punya kebutuhan sinar matahari yang berbeda beda, nah saya akan mencoba untuk beberapa tanaman sayuran lainnya di artikel artikel berikutnya. Demikian semoga bermanfaat
Advertisement