Sudahkah sekolah Bapak Ibu menggunakan E- Rapor untuk melaporkan hasil belajar kepada orang tua ? . Kalau sudah, selamat karena bapak Ibu sudah tahu menggunakan sistem penilaian berbasis web ini yang dirancang sedemikian rupa untuk memangkas rumitnya penilaian kurikulum 2013. Seperti yang sudah saya pahami selama 3 semester dalam mengisi nilai pada E-Rapor, ternyata bisa dengan mudah memahami bagaimana penilaian kurikulum 2013 sebenarnya. Saya menganggap 1 tahun adalah pelajaran pahit mempelajari sistem baru ini dan pada tahun 2018 ini merupakan awal yang bagus setelah setahun mempelajarinya.
E-rapor adalah aplikasi laporan penilaian yang telah dirilis kemendikbud. Sebenarnya E-rapor merupakan fitur terbaru dari aplikasi dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga dalam menginput data dan nilai siswa sudah terintegrasi dengan nili rapor baik di tingkat SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA
Secara umum E-rapor memberikan gambaran kebebasan penilaian berdasarkan Kompetensi Dasar yang diajarkan. Banyak jenis penilaian baik diranah pengetahuan maupun keterampilan ataupun sikap spiritual maupun sosial yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan kompetensi dasar yang sudah dipilih. Oleh karena itu modal awal selain harus memahami sistemnya dengan baik juga mapping KD yang sesuai dengan jenis penilaian juga harus dikuasai oleh seorang guru. Contohnya dalam Bahasa Inggris Kompetensi dasar yang menitik beratkan tentang percakapan seperti ungkapan " mengucapkan selamat" tidak cocok untuk penilaian berbentuk Produk, namun harus berbentuk lisan.
Berdasarkan pengalaman hampir 3 semester yang sudah saya lakukan, beberapa kelebihan dan kekurangan yang dirasa selama menggunakan aplikasi e-rapor ini diantaranya :
1. Praktis
Hanya dengan sekali input data nilai siswa, kita tidak usah lagi menginput nilai di dapodik karena secara sistem, nilai dalam e-rapor sudah otomatis sudah terinput kedalam nilai siswa di dapodik.
2. Fleksibel
Sebagimana yang saya jelaskan diatas Anda bisa menentukan penilaian berdasarkan karakteristik Kompetensi Dasar, sebab dalam Kurikulum 2013 sangat banyak jenis penilaian yang bisa kita terapkan. selain itu bobot penilaian juga bisa kita sesuaikan sendiri.
3. Akuntabel
Tanpa harus melakukan perhitungan , Anda secara otomatis sudah mendapatkan hasil akhir yang sudah diolah oleh sistem tanpa takut salah perhitungan.
4. Banyak keuntungan untuk wali kelas
Wali kelas juga tidak lagi terbebani dengan menulis lembar demi lembar rapor siswa, wali kelas juga bisa memantau proses input nilai dari Tab perencanaan penilaian hingga Kirim nilai yang dibuat guru mata pelajaran melalui tampilan status penilaian di akun wali kelas dengan gambar checklist bewarna hijau jika sudah selesai dan berwarna merah jika belum selesai melalui akun wali kelas.
5. Bisa di Input melalui jaringan
Anda bisa mengerjakan e-rapor melalui laptop dimanapun asalkan masih dalam jangkauan satu jaringan dengan server baik wifi maupun LAN.
E-rapor merupakan sistem penilaian aplikasi yang dirancang dengan harapan mampu membantu tugas dalam melaporkan hasil belajar kepada orang tua, namun kecanggihan sistem ini juga tidak luput dari kekurangan
1. Perlu waktu untuk mempelajari dan menerapkannya
Seperti yang sudah diterapkan di sekolah kami bahwa guru membutuhkan 2 semester untuk mempelajari sistem aplikasi ini sampai tahu bagaimana cara menggunakannya. Pernah terjadi pada pertama kali penerapan e-rapor di sekolah kami dimana pembagian rapor diundur sampai beberapa hari karena tenggat waktu menyelesaikan tidak tuntas.
2. Fitur edit kompetensi dasar yang hanya bisa ditambah namun tidak bisa di hapus
Sampai pada versi 2018, fitur editing kompetensi dasar jika ingin disesuaikan dengan edisi revisi 2017 masih dikunci , hal ini akan menambah banyak kompetensi dasar yang diinput padahal kompetensi dasar tersebut masih belum di revisi.
Walaupun masih ada kekurangannya, sepatutnya menggunakan e-rapor di satuan pendidikan perlu kita dukung karena manfaat positif yang bisa didapat baik oleh guru, wali kelas, siswa maupun sekolah secara keseluruhan.
Advertisement