Menganggur sebagian orang menganggap sebagai hal yang tidak mengenakkan. Banyak anggapan bahwa orang yang tidak mempunyai pekerjaan adalah orang yang pemalas, kurang produktif, tidak ada masa depan. Padahal tidak semua pengangguran tidaklah demikian. Pengangguran pada hakekatnya adalah keadaan keterpaksaan yang harus dijalani oleh seseorang saat masa produktif karena keterbatasan bahkan ketiadaan lapangan kerja yang layak. Ditengah persaingan mencari kerja yang layak dengan grade persyaratan yang diminta cukup tinggi, tidak semua orang mampu untuk memenuhinya. Bagi mereka yang “kalah” pada kompetisi ini akan mendapatkan predikat sebagi pengangguran.
Kalau tidak mau kerja ya buka usaha !, Ya, memang bahkan pemerintah dan semua pihak termasuk dunia usaha juga terus mengajak fresh graduater untuk terjun menjadi pelaku usaha muda. Lalu bagaimana dengan yang tidak punya modal usaha atau yang tidak punya kesempatan mendapatkan pelatihan usaha, ya ujung ujungnya bersaing dan terus berusaha dan berusaha sambil menunggu kesempatan emas itu datang.
Pada artikel kali ini, penulis tidak bermaksud untuk menjadi seorang yang pesimistis ditengah sulitnya mencari lapangan kerja yang layak, namun beberapa pejuang pencari kerja yang terus menerus mencari pekerjaan yang layak tanpa kenal lelah juga sebaiknya harus diapresiasi.
Sebelum saya memberikan tips mendapatkan pekerjaan yang layak, terlebih dahulu harus pahami tentang pekerjaan yang layak atau pekerjaan yang manusiawai. Pekerjaan yang layak indikatornya adalah penghasilan. Semakin banyak gaji atau penghasilan yang didapat akan membuat pekerjaan semakin layak, walaupun ada faktor lainnya seperti resiko kerja, jam kerja, kepuasan kerja , keberlanjutan, kenyamanan kerja, dan lain lain yang dipertimbangkan seseorang untuk mengambil atau tidak mengambil pekerjaan tersebut.
Jika kita melihat situs kerja atau lowongan kerja di koran, sebenarnya banyak sekali pekerjaan pekerjaan yang tersedia disana, namun selain karena tidak adanya kecocokan lowongan/permintaan dengan keahlian pelamar, juga karena pekerjaan yang tersedia juga kurang diminati pelamar karena ketidaklayakannya. Saya ambil contoh misalnya pekerjaan seorang guru les atau penjaga toko dengan jam kerja diatas 8 jam sehari masih digaji bersih dibawah 1 juta sebulan. Atau pekerjaan yang tersedia juga mengandung resiko finansial, seperti dengan menyerahkan sejumlah uang /modal/ jaminan sebelum diterima kerja, mengejar terget yang tidak mungkin dicapai oleh pelamar, tidak digaji jika target tidak dicapai, dan lain lain.
Atas dasar itulah mengapa pelamar sukses akan memilih hanya lowongan yang paling tepat dengan pertimbangan rasional yang akan dipilih diantaranya :
1. Jenis dan posisi pekerjaan
2. Perusahaan/ instansi yang kredibel
3. Besaran Gaji/tunjangan/jaminan sosial
4. Kontinuitas/ promosi jabatan
Bagi seorang fresh graduate biasanya akan “menjual” skillnya lebih murah dari pada yang sudah experienced dengan mencari standar kerja yang yang lebih rendah, itung itung cari pengalaman. Namun cara ini tidak sepenuhnya berdampak positif pada masa depan jika pekerjaan ini tidak menjadi batu lompatan menuju jenis pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak gaji. Memang pertimbangan mengejar karir dengan melompat dari satu profesi/pekerjaan ke jenis pekerjaan lainnya juga tidak menjamin kesuksesan ditambah lagi faktor resiko jika pekerja sudah mulai berkeluarga. Namun jika pertimbangannya adalah penghasilan yang lebih lumayan dengan jenis pekerjaan yang lebih nyaman, kenapa tidak ?.
Terlepas dari faktor keberuntungan atau pun faktor koneksi/teman/saudara , sesungguhnya mencari kerja akan sukses jika mindset yang dibangun. Berikut adalah tips yang bisa Anda dipertimbangkan jika terus berniat mencari atau melamar pekerjaan dan menjadi seorang karyawan.
- Pekerjaan yang Anda lamar sesuaikan dengan keahlian Jika Anda seorang fresh graduate yang belum sama sekali punya pengalaman bekerja sesuaikan dengan ijazah yang diminta. Selain itu jika Anda ingin memilih jenis pekerjaan dengan keahlian khusus, seperti contohnya penyiar radio , selain keahlian juga kepribadian. Maksudnya, seorang yang pendiam tentu kurang cocok menjadi penyiar ketimbang seorang yang punya karakter cerewet.
- Melamar kerja bak mencari peruntungan. Bisa diterima juga bisa tidak, bahkan yang sudah diterima juga belum tentu ada kecocokan. Nah, untuk terus bisa melamar kerja yang sesuai dengan keinginan, Anda pasti butuh dana untuk transport, membuat berkas lamaran kerja, pulsa internet, koran dll. Untuk itu jika Anda tidak ingin terlalu membebani orang tua, atau orang lain, carilah pekerjaan sementara yang tidak membutuhkan keahlian yang setidaknya bisa meringankan kebutuhan Anda seperti menjadi tukang kebersihan, mencuci piring, buruh kasar dan lain lain.
- Belajar dari orang yang sukses melamar kerja. Mendengarkan kisah orang lain yang sukses dalam mendapatkan pekerjaan tidak hanya peduli pada usaha orang lain saja namun bisa menjadi pembelajaran berharga bagi kita. Apalagi orang tersebut mau memberikan tips tips suksesnya. Hal ini akan terus memotivasi kita dalam mencari pekerjaan yang layak.
- Buat planning. Anda bisa membidik Perusahaan Besar atau BUMN, atau instansi yang kerap membuka lowongan kerja melalui situs resminya sehingga tidak ada satupun yang terlewat.
- Buat target untuk diri sendiri. Capaiannya sesuaikan dengan keadaan diri, misalnya saya harus mendapat pekerjaan sebelum umur 25 tahun.
- Evaluasi. Selama anda melamar kerja jika tidak kunjung diterima, harus dievaluasi apa kekurangannya. Untuk mengetahuinya, Anda harus mencari alasan mengapa Anda ditolak oleh perusahaan tersebut. Tidak hanya mendapat jawaban " Anda tidak sesuai dengan lowongan yang kami butuhkan" namun cari yang lebih detil dari itu, Katakan bahwa hal ini untuk mengevaluasi diri.
Semua tulisan yang saya buat berdasarkan pengalaman diri sendiri semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. ingat semua usaha, ikhtiar ini selalu diiringi dengan do'a.
Advertisement